Dalam dunia SEO, kita sering mendengar istilah “search volume” yang merujuk pada seberapa sering sebuah keyword dicari oleh pengguna di mesin pencari.
Biasanya, para pemilik website berfokus pada keyword dengan search volume tinggi, berharap bisa menarik lebih banyak traffic ke situs mereka.
Namun, strategi ini seringkali membuat persaingan menjadi sangat ketat dan sulit bagi website baru atau yang memiliki otoritas rendah untuk bersaing.
Di sinilah pentingnya mengalihkan fokus pada keyword dengan search volume rendah, yang meskipun tampak kurang menarik, justru memiliki potensi besar jika dioptimalkan dengan tepat.
Cara Membuat Konten dengan Keyword Search Volume Rendah

Mengenal Search Volume dan Persaingan Keyword
Search volume adalah ukuran seberapa sering sebuah keyword dicari dalam periode tertentu. Semakin tinggi search volume, semakin besar pula potensi traffic yang bisa didapatkan.
Namun, tingginya search volume juga berarti persaingan yang lebih ketat karena banyak situs besar dengan sumber daya melimpah ikut bersaing di sana.
Di sisi lain, Keyword dengan search volume rendah adalah kata kunci yang lebih jarang dicari, namun tidak berarti keyword ini tidak memiliki nilai.
Dengan persaingan yang lebih rendah, keyword ini memberikan peluang yang lebih besar untuk meraih peringkat tinggi di mesin pencari dengan usaha yang relatif lebih sedikit.
Mengapa Keyword dengan Search Volume Rendah Seringkali Terabaikan
Banyak website mengabaikan keyword dengan search volume rendah karena dianggap tidak menguntungkan dari segi traffic.
Pemikiran ini seringkali keliru karena keyword ini sebenarnya bisa menjadi sumber traffic yang sangat tertarget.
Selain itu, banyak marketer dan pemilik website yang terjebak dalam kompetisi keyword populer dan akhirnya sulit untuk muncul di halaman pertama Google, apalagi bersaing dengan situs besar yang sudah mapan.
Masalah yang Dihadapi Banyak Website Baru
Website baru atau yang belum memiliki banyak otoritas sering kesulitan untuk bersaing dengan keyword populer karena keterbatasan sumber daya dan backlink.
Hal ini mengakibatkan konten mereka jarang muncul di halaman pertama hasil pencarian, membuat upaya optimasi menjadi sia-sia.
Fokus pada keyword dengan search volume tinggi bisa mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan traffic yang lebih mudah dan tetap relevan.
Mengapa Penting Menargetkan Keyword Ini?
Keyword dengan search volume rendah sering kali lebih spesifik dan tertarget.
Ini berarti bahwa meskipun jumlah pencarian lebih sedikit, orang-orang yang mencari keyword ini biasanya lebih siap untuk mengambil tindakan, seperti mendaftar, membeli, atau berinteraksi lebih jauh dengan konten Anda.
Menargetkan keyword ini juga memungkinkan Anda untuk membangun otoritas secara bertahap, hingga akhirnya mampu bersaing pada keyword dengan search volume lebih tinggi.
Manfaat Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Manfaat Jangka Pendek
1. Peningkatan Visibilitas
Anda dapat lebih mudah muncul di halaman pertama hasil pencarian.
2. Traffic yang Lebih Tertarget
Pengunjung yang datang dari keyword ini biasanya lebih relevan dengan konten Anda.
3. Pengurangan Biaya Iklan
Lebih sedikit persaingan berarti biaya per klik (CPC) lebih rendah jika Anda memanfaatkan iklan berbayar.
Manfaat Jangka Panjang
1. Membangun Otoritas
Memulai dengan keyword mudah memungkinkan Anda membangun otoritas secara bertahap.
2. Skalabilitas
Setelah membangun fondasi yang kuat dengan keyword rendah, Anda bisa mulai menargetkan keyword yang lebih kompetitif.
3. Keterlibatan Pengguna yang Lebih Baik
Pengguna yang tertarik dengan konten spesifik cenderung berinteraksi lebih lama dengan situs Anda, meningkatkan metrik keterlibatan.
Langkah-langkah Membuat Konten dengan Tingkat Persaingan Rendah
SEO On Page
1. Riset Keyword
Langkah pertama dalam menentukan keyword yang efektif adalah riset keyword. Anda dapat menggunakan alat-alat berikut untuk menemukan keyword yang sesuai:
2. Tools riset keyword yang bisa digunakan
A. Google Keyword Planner
Memberikan data volume pencarian, ide keyword, dan tren pencarian.
B. SEMrush
Menyediakan analisis kompetitor, keyword gap, dan saran keyword berdasarkan domain kompetitor.
C. Ahrefs
Alat yang populer untuk menganalisis backlink, volume pencarian, serta persaingan keyword.
Cara Mencari Keyword yang Relevan
Mulailah dengan mencari keyword yang relevan dengan bisnis Anda. Fokus pada long-tail keyword (keyword dengan 3-4 kata atau lebih) karena biasanya lebih spesifik, memiliki persaingan lebih rendah, dan lebih cenderung menghasilkan konversi.
1. Teknik Long-Tail Keyword
Keyword seperti “Resep Smoothie Sehat untuk Ibu Hamil Trimester Pertama” mungkin memiliki volume yang lebih rendah dibandingkan “resep smoothie” tetapi lebih relevan dan mudah dioptimalkan untuk situs baru.
Baca Juga : Apa Itu LSI (Latent Semantic Indexing) Keywords
2. Analisis Keyword
Setelah mendapatkan daftar keyword, analisis masing-masing keyword untuk memahami potensi mereka.
A. Memahami Maksud Pencarian (Search Intent)
Memahami maksud sebuah keyword adalah hal yang yang penting, Apakah keyword tersebut termasuk Informasional, Navigational, Transaksional, Commercial, atau bahkan lokal.
B. Membandingkan Volume Pencarian dan Persaingan
Pilih keyword dengan volume pencarian yang cukup dan persaingan yang masih bisa Anda masuki.
C. Menilai Relevansi Keyword dengan Tujuan Bisnis
Pastikan keyword yang dipilih dapat menarik audiens yang Anda targetkan.
D. Mengukur Potensi Konversi
Lihat bagaimana keyword tersebut dapat memandu pengguna ke langkah selanjutnya, seperti pembelian atau pendaftaran.
Menerapkan Keyword yang Efektif dalam SEO
Pastikan keyword yang dipilih diimplementasikan dengan baik pada elemen halaman.
1. Cara Memasukkan Keyword
Tempatkan keyword di judul, meta deskripsi, heading (H1, H2), dan body teks.
2. Pentingnya Keyword Density
Jangan berlebihan dalam memasukkan keyword; cukup jaga agar keyword density tetap alami.
Contoh Penerapan
Keyword: “Resep Smoothie Sehat untuk Ibu Hamil Trimester Pertama”
Judul Artikel : Resep Smoothie Sehat dan Bergizi untuk Ibu Hamil Trimester Pertama: Tingkatkan Energi dan Nutrisi Anda
Struktur Heading
H1: Resep Smoothie Sehat dan Bergizi untuk Ibu Hamil Trimester Pertama: Tingkatkan Energi dan Nutrisi Anda
H2: Memahami Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester Pertama
H3: Asam Folat: Kunci Pertumbuhan Janin
H3: Zat Besi: Mencegah Anemia
H3: Kalsium: Membangun Tulang yang Kuat
H2: Bahan-bahan Alami yang Kaya Nutrisi
H3: Buah-buahan Berwarna Cerah
H3: Sayuran Hijau Leafy
H3: Biji-bijian dan Kacang-kacangan
H2: Resep Smoothie Praktis dan Lezat
H3: Smoothie Pisang dan Bayam
H3: Smoothie Mangga dan Yogurt
H3: Smoothie Alpukat dan Selai Kacang
H2: Tips Membuat Smoothie yang Enak dan Sehat
Meta Description
Praktis dan lezat! Resep smoothie ini cocok banget untuk ibu hamil trimester pertama. Solusi cepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian tanpa ribet.
Baca Juga : Memahami dan Mengoptimalkan SEO On-Page
Technical SEO
Technical SEO berfokus pada aspek teknis situs web yang memengaruhi bagaimana mesin pencari meng-crawl, mengindeks, dan menilai konten Anda.
Teknik ini sangat penting karena optimasi teknis yang baik dapat membantu mesin pencari memahami struktur situs Anda, meningkatkan peringkat di hasil pencarian, dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna.
1. Struktur URL yang Bersih dan Mengandung Keyword Target
Struktur URL yang bersih dan deskriptif memudahkan mesin pencari dan pengguna untuk memahami konten halaman hanya dari URL-nya.
URL yang panjang, berantakan, atau tidak relevan dapat membingungkan dan menurunkan nilai halaman di mata mesin pencari.
Tips untuk Struktur URL yang Efektif
A. Gunakan Kata Kunci Utama
Sertakan kata kunci target dalam URL untuk meningkatkan relevansi dengan pencarian pengguna.
B. Buat URL Singkat dan Jelas
Hindari penggunaan kata-kata yang tidak perlu atau angka acak.
Misalnya, URL “www.contohsitus.com/resep-smoothie-sehat-ibu-hamil-trimester-pertama” lebih baik daripada “www.contohsitus.com/post?id=12345&category=resep-smoothie”.
C. Pisahkan Kata dengan Tanda Hubung
Gunakan tanda hubung (-) untuk memisahkan kata dalam URL. Ini membantu mesin pencari membaca URL dengan lebih baik.
D. Hindari Penggunaan Karakter Khusus
Karakter seperti &, %, $, dan karakter aneh lainnya dapat mengganggu proses crawling mesin pencari.
Buruk: www.example.com/page?id=342&article=resep%20smoothie
Bagus: www.example.com/resep-smoothie-sehat-ibu-hamil-trimester-pertama
2. Sitemap XML
Sitemap XML adalah file yang mencantumkan URL semua halaman di situs Anda dan membantu mesin pencari memahami struktur situs Anda.
Sitemap ini berfungsi sebagai peta yang memandu mesin pencari untuk meng-crawl dan mengindeks halaman penting di situs Anda, terutama jika situs memiliki banyak halaman.
Keuntungan Menggunakan Sitemap
A. Mempercepat Proses Indexing
Sitemap membantu mesin pencari menemukan halaman baru dan memperbarui halaman yang sudah ada dengan cepat.
B. Memastikan Semua Halaman Terindeks
Sitemap mengurangi risiko halaman penting terlewat saat crawling, terutama untuk halaman yang memiliki sedikit internal link.
C. Menyertakan Informasi Tambahan
Sitemap dapat mencakup metadata seperti kapan halaman terakhir di-update, seberapa sering di-update, dan seberapa penting halaman tersebut dalam konteks situs Anda.
Membuat Sitemap XML
A. Gunakan Tools untuk Membuat Sitemap
Anda bisa menggunakan tools seperti Yoast SEO, Screaming Frog, atau Google XML Sitemap Generator untuk membuat sitemap dengan mudah.
B. Submit Sitemap ke Google Search Console
Setelah membuat sitemap, submit ke Google Search Console untuk memastikan mesin pencari mengetahui sitemap Anda.
C. Perbarui Sitemap Secara Berkala
Setiap kali Anda menambahkan halaman baru atau menghapus halaman lama, pastikan sitemap diperbarui.
3. Optimasi Faktor Teknis Lainnya
A. Kecepatan Halaman (Page Speed)
Kecepatan memuat halaman adalah salah satu faktor peringkat yang penting. Gunakan tools seperti Google PageSpeed Insights, GTmetrix, atau Lighthouse untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah kecepatan situs Anda.
Optimasi kecepatan dapat mencakup kompresi gambar, caching browser, dan pengurangan ukuran file CSS dan JavaScript.
B. Mobile-Friendliness
Pastikan situs Anda responsif dan mudah diakses melalui perangkat mobile.
Google telah menerapkan mobile-first indexing, artinya versi mobile situs Anda akan menjadi dasar utama dalam menentukan peringkat.
C. HTTPS (SSL Certificate)
Menggunakan HTTPS tidak hanya meningkatkan keamanan situs, tetapi juga meningkatkan kepercayaan pengguna.
Google memberikan prioritas pada situs yang menggunakan HTTPS dibanding HTTP.
D. Struktur Data (Schema Markup)
Mengimplementasikan schema markup membantu mesin pencari memahami konteks konten Anda.
Ini dapat meningkatkan hasil pencarian dengan rich snippets seperti ulasan, harga, atau informasi produk lainnya.
E. Penggunaan Robots.txt
File robots.txt digunakan untuk mengarahkan mesin pencari mengenai halaman mana yang boleh atau tidak boleh di-crawl.
Pastikan file ini dikonfigurasi dengan benar untuk menghindari penghalangan halaman penting dari pengindeksan.
F. Canonical Tags
Canonical tags membantu mencegah duplikasi konten dengan menunjukkan versi utama dari halaman yang mirip atau identik.
Ini penting untuk menjaga kekuatan SEO dari konten dan menghindari penalti dari mesin pencari.
Menguji dan Mengoptimalkan
A. Tracking Performa Keyword
Gunakan Google Analytics dan Search Console untuk memantau performa keyword Anda.
B. Melakukan Penyesuaian
Jika keyword tidak bekerja seperti yang diharapkan, pertimbangkan untuk mengganti atau menambahkan keyword baru. Perbaiki konten berdasarkan data yang diperoleh.
C. Menguji Strategi Baru
Lakukan A/B testing untuk melihat strategi keyword mana yang memberikan hasil terbaik.
SEO Off-Page
1. Membangun Backlink
Backlink masih menjadi salah satu faktor penting dalam SEO Off-Page. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu Anda.
Strategi Membangun Backlink Alami
A. Buat Konten Berkualitas Tinggi
Konten yang unik dan bermanfaat lebih mungkin mendapatkan backlink secara alami.
B. Promosi Konten kepada Blogger
Kirim konten Anda kepada blogger yang relevan dan mintalah umpan balik.
C. Guest Posting dan Kolaborasi
Buat guest post di blog lain yang relevan untuk mendapatkan backlink dan menjangkau audiens yang lebih luas. Kolaborasi dengan situs lain dapat membantu meningkatkan otoritas domain Anda.
Setelah Anda membuat dan mengoptimalkan konten dengan keyword rendah, langkah selanjutnya adalah mempromosikannya.
2. Menggunakan Media Sosial
Bagikan konten Anda di platform media sosial seperti, facebook, instagram, TikTok, dll untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Media sosial bisa menjadi saluran yang efektif untuk mendatangkan traffic organik dan engagement langsung.
3. Email Marketing
Gunakan email marketing untuk memberitahu audiens Anda tentang konten baru. Ini adalah cara yang efisien untuk menarik traffic berkualitas dari subscriber yang sudah mengenal merek Anda.
Pemantauan dan Analisis
Setelah menerapkan strategi optimasi, pemantauan adalah langkah penting untuk melihat efektivitas dari upaya yang dilakukan.
Menggunakan Google Analytics dan Search Console
A. Google Analytics
Lacak performa traffic, lihat halaman mana yang paling banyak dikunjungi, dan analisis perilaku pengguna.
B. Google Search Console
Pantau kata kunci mana yang mengarahkan traffic ke situs Anda dan optimalkan lebih lanjut.
Memilih keyword yang efektif merupakan langkah awal yang krusial dalam strategi SEO, terutama bagi website baru.
Melakukan riset yang mendalam, dan mengimplementasikan keyword dengan cara yang tepat, Anda bisa mendongkrak traffic organik website Anda secara signifikan.
Selalu lakukan pemantauan dan penyesuaian untuk memastikan strategi yang Anda gunakan tetap optimal dan relevan dengan perkembangan tren pencarian pengguna.